Belanja mudah, Kualitas Terjamin
0 items in your shopping cart

Tidak ada produk di keranjang.

Pakaian Adat Lampung Saibatin & Pepadun

Halo Blog Readers! Selamat datang di website kami. Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang Pakaian Adat Lampung Khas Saibatin dan Pepadun. Lampung mempunyai perpaduan unik dari berbagai suku di Indonesia. Pakaian adat Lampung yang terdiri dari adat Saibatin dan Pepadun pun menjadi istimewa dengan menyatukan berbagai unsur kehidupan.

Dilihat dari adat masyarakat yang terdapat di Provinsi Lampung, setidaknya terdapat 2 macam pakaian adat tradisional, yaitu pakaian adat Saibatin dan pakaian adat Pepadun. Kedua nama tersebut diambil dari dua suku besar yang terdapat di Lampung. Saibatin adalah kelompok masyarakat Lampung yang tinggal di area tepi pantai/pesisir, sedangkan Pepadun adalah mereka yang tinggal di area kawasan atas/dataran tinggi. Penasaran dengan pakaian adat Saibatin dan Pepadun? Yuk kita simak masing-masing.

  1. Pakaian Adat Saibatin
Sumber : http://www.orami.co.id

Nama Saibatin berakar dari kata satu dan juga batin. Maknanya yaitu memiliki junjungan yang tunggal. Itu berarti bahwa masyarakat di sana mengakui bahwa mereka mempunyai seorang raja saja. Terdapat beberapa ciri Pakaian Adat Saibatin. Berikut diantaranya:

  • Aksesoris yang Digunakan

Siger pada jenis pakaian ini nampak hanya memiliki tujuh buah pucuk/lengkungan. Jumlahnya lebih sedikit dari siger khas Pepadun, yang berjumlah sembilan. Tujuh lengkungan pada sigernya juga menunjukkan tingkatan pemimpin yang ada di sana.Untuk para lelaki di sana menggunakan tutup kepala layaknya kebanyakan pakaian asli Indonesia.Penutup kepala tersebut berbentuk kopiah yang berasal dari kain yang ditenun. Masyarakat lokal di sana biasa menyebutnya sebagai ketupang runcing, karena memang berbentuk cukup lancip di bagian atasnya. Hal tersebut membuatnya nampak seperti cula atau sungu binatang.

  • Warna yang Mendominasi

Ini merupakan unsur yang begitu mencolok yang terdapat pada baju Saibatin. Hal tersebut dikarenakan warnanya secara keseluruhan dikuasai/didominasi oleh merah merona. Warna merah menyala yang menjadi identitasnya tersebut juga menggambarkan kesan estetika dari sebuah kerajaan. Ini juga mengartikan bahwa kesultanan terkait berani untuk mengambil langkah tertentu untuk mengembangkan masyarakatnya dan akhirnya menyebarkan kesejahteraan pada rakyatnya. Beberapa hiasan yang dipakai terlihat berwarna abu abu hingga memunculkan kilauan perak. Namun, tidak jarang pula yang mengenakan hiasan warna kuning emas untuk membuat kesan elegan dan juga mewah.

2. Pakaian Adat Pepadun

Sumber: https://www.orami.co.id/magazine/pakaian-adat-lampung (Instagram/@nikitawillyofficial94)

Hasil budaya dari suku yang mempunyai simbol kayu tersebut memiliki bentuk dan juga aksesori yang hampir sama dengan jenis Saibatin. Dengan corak masyarakat khas dataran atas, coraknya memiliki rupa yang menarik dan juga warna tersendiri yang membuat siapapun menjadi terpesona. Terdapat beberapa ciri Pakaian Adat Pepadun. Berikut diantaranya:

  • Aksesoris yang Digunakan

Berbeda dengan Siger Saibatin yang memiliki tujuh lengkungan, pada SigerPepadun ini, terdapat sembilan lengkungan. Ada juga anting yang harus dipakai, yakni bernama Subang. Biasanya dibuat dari buah pohon kenari.Selain itu, kedua hiasan lainnya juga dikenakan oleh pria di sana. Pada bagian kepala sebenarnya terdapat satu lagi perhiasan yang dikenakan, yaitu Seraja Bulan. Ini terletak membawahi siger dan merupakan mahkota mini bertingkat tingkat sebanyak lima kali.

Di bagian tangan terdapat semacam gelang yang digunakan. Pemanis tangan itu setidaknya ada tiga macam dan semuanya perlu dipakai. Sebutannya yaitu gelang kano, burung, serta bibit. Ada juga semacam pelengkap berbentuk kembang emas yang diproduksi dari tembaga. Perlengkapan tersebut perlu diletakkan pada bagian belakang pinggul dan diikat menggunakan kain yang disebut bulu serti.

  • Warna yang Mendominasi

Lain halnya dengan busana saibatin, jenis pepadun cenderung terlihat lebih biasa. Itu ditunjukkan dengan warna yang dipilih yakni putih. Dengan ketentuan seperti itu, kesan yang diberikan juga pastinya berbeda. Putih juga memiliki makna yang bersih suci sehingga menunjukkan rakyat di sana yang beradab dan taat pada norma agama. Meskipun demikian, beberapa ornamen pelengkapnya juga menunjukkan suatu keperkasaan serta doa agar berlimpah ruah rejeki masyarakatnya. Pemilihan warna emas yang terkandung menunjukkan hal tersebut. Pengenaan hasil pohon jukum menunjukkan sebuah harapan agar pemakainya yang biasanya merupakan pengantin, bisa memiliki penyambung darah.

Itulah penjelasan lengkap mengenai pakaian adat Lampung Saibatin dan Pepadun yang perlu diketahui. Melestarikannya merupakan salah satu usaha konservasi budaya nusantara. Meskipun tidak dikenakan sehari-hari, namun tetap saja busana khas daerah tersebut perlu tetap diwariskan kepada generasi muda penerus bangsa.

2 Comments

  • marie17

    Your article helped me a lot, is there any more related content? Thanks!

  • David

    Your article helped me a lot, is there any more related content? Thanks!

Leave a response